KOMPAS.com - Sarden jadi makanan andalan orang Indonesia yang hanya punya waktu sebentar untuk masak.
Kini ada berbagai varian rasa dan ukuran sarden yang bisa ditemui mulai dari warung sekitar hingga pusat perbelanjaan besar.
Namun, bagaimana sebenarnya sarden tercipta? Melansir dari foodicles.com, berikut sejarah singkat tentang sarden atau ikan kalengan.
Baca juga: Cara Masak Ikan Sarden Bumbu Sederhana, Orak-arik Sarden
Awalnya, pada akhir tahun 1700-an, pemerintah Perancis membutuhkan solusi untuk makanan kering dan asap yang merusak bahkan menyebabkan penyakit defisiensi.
Saat itu merupakan masa perang dan militer sehingga orang membutuhkan nutrisi yang lebih baik untuk memiliki kekuatan yang lebih besar.
Jadi, pemerintah Perancis menawarkan hadiah 12.000 Franc atau sekitar Rp 31 juta kepada siapa saja yang dapat menciptakan metode pengawetan makanan yang lebih baik.
Baca juga: Cara Masak Sarden Kalengan, Coba Resep Nasi Bakar Sarden
Ikan di kaleng
Nicola Appert dikenal sebagai Bapak Pengalengan.
Appert adalah seorang juru masak profesional yang pindah dari Champagne ke Paris untuk membuka toko penganan yang menyimpan permen dalam gula menjadi kegemarannya.
Ia menemukan cara modern untuk mengawetkan sirup, selai, jus, produk susu, sup, dan sayuran, tanpa merusak rasa dan tekstur yang ada.
Setelah ia membagikan cara mengawetkan makanan, pemerintah Perancis menghadiahinya uang dan buku masak pertama di dunia dalam metode pengawetan makanan modern.
Sarden juga tak lepas dari para nelayan dikenal suka menggoreng ikan sarden dan mengawetkannya dalam toples tanah liat di Breton (Brittany), Pantai Utara Perancis.
Salah satu nelayan, teman Appert, menggunakan metode pengalengan Appert untuk membuat sarden kaleng seperti yang kita kenal sekarang.
Pasar sarden kalengan berkembang pesat karena sekarang lebih mudah untuk mengangkut sarden kalengan dari Briton ke seluruh Perancis dan bahkan ke seluruh dunia.
Pada akhir tahun 1800-an, Briton memimpin dunia dalam penjualan sarden kalengan. Perancis sebenarnya memonopoli produk kaleng saat itu.
Namun, Spanyol dan Portugal segera mengetahui teknik pengalengan dan akhirnya mengambil alih.
Baca juga: 4 Cara Simpan Sarden Kalengan, Awet hingga 3 Bulan Setelah Dibuka
Diceritakan bahwa pada1840, orang Spanyol menemukan perahu layar Perancis yang karam di pantai lepas Galicia, yang berisi sarden kalengan.
Setelah mempelajari kaleng dan isinya, Spanyol segera memproduksi makanan laut kalengan sendiri di wilayah La Rioja.
Setiap potongan ikan sarden dipilih dengan tangan, diskalakan, dan disiapkan dengan cermat untuk pengalengan.
Saat ini, makanan kaleng dari Spanyol dan Portugal dianggap sebagai makanan lezat.
Baca juga: Resep Sarden Telur Dadar buat Lauk Sarapan
Tak hanya ikan sarden, kaleng juga digunakan sebagai pengemas ikan teri, tuna, kerang, dan banyak ikan lainnya dengan kualitas terbaik.
Pada 1836, tercatat 30.000 kaleng terjual dalam setahun. Selang 44 tahun setelahnya, pada 1880, 50 juta kaleng diproduksi di Brittany dan dijual.
Sejarah Sarden, Makanan Kaleng Asal Perancis yang Mendunia - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar