Seorang bocah di Bantul, Yogyakarta, tewas usai diduga memakan takjil yang dicampur sianida. Pakar toksikologi menyebut makanan yang dicampur dengan sianida bisa diketahui melalui bau dan rasa.
"Kalau dia dicampur sianida sebenarnya masyarakat sudah biasa yang namanya, kalau istilah uji coba itu namanya organoleptis, yaitu rasa dan bau. Kalau rasa itu kan kalau dia mengandung sianida atau racun itu terasanya agak pahit, pasti pahit, karena ditaburkan racun itu dosisnya tinggi, makanya pahit," kata Ahli Toksikologi dari Universitas Indonesia, Budiawan kepada wartawan, Senin (3/5/2021).
Toksikologi sendiri merupakan ilmu tentang zat beracun yang berbahaya. Kembali ke Budiawan. Dia menyebut makanan yang mengandung sianida memiliki bau yang menyengat. Masyarakat diminta untuk mengamati makanan sebelum menyantap.
"Kemudian bau, terutama agak panas bisa itu bau, bau almon pahit. Kalau misal ada di mulut agak pahit. Kan sebenarnya jangan langsung ditelan. Masyarakat harus belajar juga tuh, kalau nalurinya pahit atau nggak enak udah langsung muntahkan aja, kalau udah masuk sekali pasti ada rasa mual. Ya sudah hentikan saja, nggak usah masukin lagi. Kalau masuk sedikit itu bisa dinetralisir," tutur dia.
Budiawan menjelaskan warna sianida seperti gula dan garam jika dicampurkan ke makanan. Hal ini, katanya, membuat sianida sulit diketahui jika dicampurkan ke makanan berwarna seperti sate.
"Kalau warnanya itu, dia kan warna putih, bisa mengelabui seperti garam dan gula kalau diberikan kan nggak merubah warna dia itu, relatif tidak merubah warna. Tetapi kalau ada campuran lain, warna paling dia warga kuning kehitaman, tapi itu kan sate relatif sulit membedakan," tutur dia.
Lihat juga video 'Jerat Pasal Pembunuhan Berencana untuk Nani Peracik Takjil Sianida':
Lalu, bagaimana jika makanan yang mengandung sianida itu telanjur dikonsumsi? Simak pada halaman selanjutnya.
Waspada! Ini Ciri-ciri Makanan Dicampur Sianida - detikNews
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar