Hampir tidak ada yang bisa menolak kenikmatan makanan bersantan. Anda termasuk yang juga demikian, bukan?
DARA – Makanan bersantan umumnya dibuat dalam jumlah besar, khususnya saat merayakan suatu acara. Ketika tidak langsung habis di hari yang sama, jenis makanan tersebut bisa dipanaskan ulang tanpa menghilangkan rasa yang sudah ada.
Kendati demikian, tahukah Anda bahwa medis tidak menganjurkan untuk memanaskan ulang makanan bersantan?
Salah satu alasannya adalah karena tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Alasan Memanaskan Makanan Bersantan Sebabkan Penyakit Jantung
Santan adalah cairan yang diperoleh dari daging kelapa tua yang diparut dan diperas. Produk ini termasuk tinggi kalori, karena 93 persen kandungan di dalamnya adalah lemak.
Dalam 240 gram santan mengandung setidaknya 552 kalori dengan 57 gram lemak, 5 gram protein, dan 13 gram karbohidrat.
Selain itu, terdapat pula beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin C, asam folat, besi, magnesium, potasium, selenium, dan lainnya.
Seluruh kandungan yang ada di santan murni tersebut sebenarnya baik untuk kesehatan.
Namun, apabila produk perasan kelapa tersebut dipanaskan atau dihangatkan berulang kali, kandungan yang tadinya bermanfaat bisa berubah menjadi bahaya.
Faktanya, proses pemanasan santan dapat mengubah kandungan lemak di dalamnya; dari lemak baik menjadi lemak jahat. Jenis lemak jahat tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) apabila dikonsumsi.
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang terlalu tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Hal ini adalah awal mula penyakit jantung, serangan jantung, bahkan stroke.
Adakah Solusinya?
Jika Anda tak ingin mengalami penyakit jantung atau stroke, sebaiknya hindari memanaskan makanan yang mengandung santan berulang kali.
Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk tidak memasak makanan bersantan terlalu lama. Pasalnya, semakin lama santan dipanaskan, semakin banyak pula kadar lemak jenuh yang ada di dalamnya.
Hal penting lain yang juga mesti diperhatikan adalah tidak mengonsumsi makanan bersantan terlalu sering.
Jika pun Anda sedang ingin mengonsumsi makanan bersantan, pastikan untuk mengombinasikannya dengan asupan lain yang sehat dan kaya nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Tidak cukup hanya dengan itu, Anda yang ingin menjaga kesehatan pembuluh darah dan terhindar dari penyakit jantung ataupun stroke juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung omega-3.
Salah satu produk yang dianjurkan adalah H2 Superba Krill Oil. Produk ini berbahan dasar krill (Euphausia superba), yaitu sejenis udang kecil yang hidup di laut dalam antartika, perairan paling bersih di dunia.
H2 Superba Krill Oil mengandung omega-3 fosfolipid yang berbentuk EPA (eicosapentaenoic acid), dan DHA (docosahexaenoic acid) sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
H2 Superba Krill Oil juga mengandung kolin, dan astaxanthin yang tidak dimiliki oleh minyak ikan biasa.
Astaxanthin berfungsi sebagai antioksidan kuat, yang juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa kadar kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan kolesterol baik (HDL) yang tinggi dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Batasi makanan bersantan, dan mulailah untuk menerapkan gaya hidup sehat. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi H2 Superba Krill Oil sesuai dosis yang dianjurkan, agar kesehatan pembuluh darah dan jantung Anda senantiasa terjaga.
Ingin memantau kesehatan jantung dengan cara yang mudah? Anda dapat memanfaatkan fitur Health Tools Skrining Jantung.
Jika ingin memiliki produk H2 Superba Krill Oil, Anda dapat membelinya menggunakan layanan Belanja Sehat H2 Superba Krill Oil.***
Artikel ini sebelumnya sudah ditayangkan oleh klikdokter dengan judul: Suka Memanaskan Ulang Makanan Bersantan? Awas Penyakit Jantung!
Editor: denkur
Terkait
Memanaskan Kembali Makanan Bersantan, Waspadalah Penyakit Jantung – dara.co.id - dara.co.id
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar