KOMPAS.com - Beberapa makanan bisa menghindarkan kita dari peradangan atau inflamasi. Tapi ada juga makanan yang bisa menyebabkan peradangan.
“Peradangan adalah proses yang terjadi secara alami di dalam tubuh. Tapi bila itu berlangsung terlalu lama, tubuh kita menjadi terganggu,” kata Rania Batayneh, MPH, pemilik Essential Nutrition For You dan penulis The One One One Diet.
Peradangan yang tidak terkontrol berperan dalam munculnya penyakit tertentu termasuk kanker, diabetes, penyakit jantung, alzheimer, dan bahkan depresi.
Peradangan kronis merupakan respons jangka panjang yang berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun ketika sistem kekebalan tubuh gagal menghilangkan masalah yang muncul.
Jika peradangan tidak dikendalikan, sel darah putih akan menyerang jaringan dan organ yang sehat sehingga menyebabkan proses inflamasi kronis.
Gejalanya meliputi kelelahan, kecemasan, penambahan berat badan, nyeri, dan infeksi yang lebih sering dari biasanya, tetapi seringkali kita tidak menyadari hal ini.
Terima kasih telah membaca Kompas.com.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sama seperti halnya ada makanan yang bisa memicu sel-sel untuk tenang (alias anti-peradangan), ada pula makanan tertentu yang menyebabkan peradangan, bila dikonsumsi secara sering dan berlebihan.
Baca juga: 4 Superfood yang Bantu Kurangi Peradangan Tubuh
Nah, Batayneh dan Rachel Fine, R.D., ahli diet terdaftar dan pemilik firma konseling nutrisi To The Pointe Nutrition, mengungkapkan 5 makanan yang terkenal bisa sebabkan peradangan, dan kita perlu tahu akan itu:
1. Gula tambahan
“Bagi kebanyakan orang, makanan penyebab utama peradangan adalah gula. Gula membuat tubuh melepaskan sitokin, yang merupakan pembawa pesan inflamasi, ”kata Batayneh.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, tinggi rendahnya gula darah terkait dengan perkembangan dua penyakit terkait peradangan yang paling umum: diabetes tipe 2 dan rheumatoid arthritis.
Makanan yang mengandung banyak sirup atau gula tambahan seperti minuman soda atau berbagai saus, bisa menjadi pemicu peradangan dalam tubuh.
"Sirup jagung fruktosa adalah aditif olahan yang sering ditambahkan ke makanan kemasan untuk membantu mengawetkan," kata Fine.
“Gula yang diproses seperti ini, seringkali tidak ditulis sebagai ‘gula,’ pada banyak makanan kemasan. Bahkan makanan yang tidak manis pun sering mengandung gula karena dipakai untuk mengawetkan."
Jadi kita sebaiknya memperhatikan label nutrisi pada kemasan makanan, apakah ada komponen yang berakhiran -osa, seperti dekstrosa atau maltosa, karena pada dasarnya itu adalah gula.
Batayneh mengatakan jika kita terlalu memanjakan diri dengan makanan manis secara berlebihan, ini bisa membuat persendian terasa kaku dan kita merasa lelah atau tidak bertenaga setelahnya.
Perlu disadari kejadian seperti ini mungkin menjadi beberapa tanda peradangan awal di tubuh kita.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mengurangi Konsumsi Gula
2. Pemanis buatan
Batayneh mengungkapkan bahwa makanan dan minuman yang dimaniskan secara artifisial juga perlu dihindari.
Aspartam terdiri dari tiga bahan kimia: asam aspartat, fenilalanin, dan metanol. Ketiga bahan ini merupakan pemanis buatan yang ditemukan dalam ribuan makanan serta soda diet.
Perlu kita ketahui bahwa tubuh akan menganggap beberapa makanan yang menggunakan pemanis buatan sebagai zat asing.
Tak heran jika tubuh kita akan meresponsnya dengan menyerang bahan kimia tersebut, dan dapat menyebabkan respon peradangan.
Baca juga: Pemanis Bukan Cuma Gula, Kenali 7 Jenisnya
3. Daging olahan
Fine mengatakan daging olahan, termasuk hot dog, ham, bacon, sosis, dan beberapa daging deli biasanya diolah dengan nitrit dan nitrogen oksida sebagai sarana untuk mengawetkan dan mempertahankan rasa.
Senyawa ini dianggap berkontribusi pada pembentukan senyawa nitrous penghasil inflamasi yang dikaitkan dengan peningkatan resiko penyakit kronis tertentu seperti kanker perut.
Penelitian telah membuktikan bahwa makanan tinggi lemak jenuh, yang ditemukan dalam produk daging yang tidak begitu berlemak, dapat meningkatkan resiko terkena radang sendi.
Baca juga: Makanan Olahan Membuat Tubuh Lebih Rentan pada Virus Corona, Kok Bisa?
4. Karbohidrat olahan
Makanan umum yang menyebabkan peradangan dalam kategori ini termasuk nasi putih, pasta putih, roti putih, sereal sarapan, dan banyak lagi.
"Gula yang ditemukan dalam produk karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta dapat meningkatkan pembentukan produk akhir glikasi lanjut (AGEs), senyawa yang terkait dengan peradangan," kata Batayneh.
Namun ini bukan berarti kita tidak boleh makan nasi atau roti. Yang perlu diperhatikan adalah porsinya agar tidak berlebihan.
Batayneh juga menambahkan bahwa hubungan antara gluten dan rasa sakit akibat radang sendi masih belum jelas dan dikonfirmasi oleh penelitian.
Tetapi, beberapa orang percaya bahwa gejala radang sendi mereka memburuk setelah makan makanan yang mengandung gluten.
5. Alkohol berlebih
Menurut Arthritis Foundation, hanya dengan mengonsumsi satu minuman alkohol dalam satu hari (0,36 L bir, 0,03 L minuman keras, atau 0,15 L wine), ini akan menyebabkan tubuh mengalami tingkat peradangan yang lebih rendah.
Namun, jika lebih dari itu, maka tubuh akan mengalami dampak negatifnya.
Berdasarkan penelitian di World Journal of Gastroenterology, terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan usus bocor, yang memungkinkan bakteri pemicu peradangan keluar dari perut dan usus dan masuk ke dalam darah, lalu menyebabkan respon peradangan.
Baca juga: Terungkap, Hubungan Obesitas, Peradangan Otak, dan Hobi Makan Banyak
Waspadai, 5 Makanan Ini Dikenal Bisa Sebabkan Peradangan - Kompas.com - Lifestyle Kompas.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar