KOMPAS.com - Perusahan global konsultasi manajemen Kearney melakukan survei online terhadap lebih dari 900 perwakilan konsumen Indonesia.
Survei ini dilakukan untuk memahami bagaimana preferensi mereka terhadap layanan makanan saat pandemi.
Hasilnya, sebanyak 34 persen konsumen telah beralih untuk memesan makanan melalui pesan antar atau bawa pulang.
Sementara 50 persen konsumen masih lebih memilih makan di restoran.
Baca juga: Industri Layanan Makanan di Asia Mulai Beralih ke Cloud Kitchen
Ada 24 persen konsumen yang telah beralih dari warung makan dan jajanan pinggir jalan ke restoran modern atas faktor prioritas kesehatan dan keselamatan dibandingkan rasa dan harga.
"Karena transparansi dalam penanganan makanan menjadi perhatian utama konsumen, digitalisasi di hampir setiap aspek model operasi diperlukan," kata Siddharth Pathak, Partner di Kearney, dikutip dari berita Antara, Jumat (2/7/2021).
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Digitalisasi dalam industri makanan disebutkan akan berkembang di dua bidang, digitalisasi dalam pelayanan pelanggan dan mekanisasi operasi restoran.
Baca juga: Rintis Usaha Makanan Saat Pandemi? Simak Tips Branding di Medos Ini
"Kontak manusia di kedua area tersebut akan diminimalisir dan diganti dengan aplikasi digital, robotika, serta otomatisasi," pungkasnya.
Digitalisasi dalam pelayanan pelanggan termasuk menggunakan menu online dan aplikasi pembayaran contactless.
Baca juga: Seluk Beluk Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Makanan untuk yang Minim Modal
Dalam hal mekanisasi operasi, layanan makanan akan dijadikan otomatis dengan sensor dan robot Internet of Things (IoT).
Pelayanan pelanggan dalam restoran juga disebutkan akan dikelola dengan platform digital.
Apakah Preferensi Makanan Konsumen Indonesia Berubah Saat Pandemi? - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar