Rechercher dans ce blog

Selasa, 10 Agustus 2021

Apa Efeknya jika Tak Sengaja Makan Makanan Berjamur? - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mengalaminya, menggingit roti tawar yang ternyata telah berjamur atau makan buah yang ternyata busuk di bagian dalamnya.

Jika Anda menemukan jamur di makanan, meski itu hanya sedikit, jangan berpikir untuk membuang bagian berjamur dan lanjut memakan bagian yang tidak berjamur, karena bisa berbahaya untuk kesehatan Anda.

Ahli diet terdaftar Lillian Craggs-Dino, DHA, RDN, LDN mengatakan, meski beberapa makanan dimaksudkan untuk berjamur dan aman dimakan, seperti keju, jamur yang ditemukan pada makanan basi sangat berbeda.

Baca juga: Jamur Enoki Dikaitkan dengan Wabah Listeria, Penyakit Apa Itu?

“Yang kita bicarakan adalah jamur yang ada di udara yang mungkin menyebar dari lingkungan ke makanan, atau hanya karena usia produk atau penyimpanan yang buruk,” kata dr. Craggs-Dino.

Jamur jahat ini bisa tumbuh pada berbagai macam makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran, roti, daging, selai, saus, dan bumbu. Bahkan juga dapat tumbuh pada produk susu seperti yoghurt dan keju.

“Jamur pada makanan adalah jamur mikroskopis. Dan apa yang kita lihat tumbuh pada buah-buahan, sayuran, dan jeli adalah spora,” ujarnya.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Spora di udara ini beredar di lingkungan, kemudian mencari tempat pendaratan yang ramah. Setelah spora menemukan inang makanan yang cocok, mereka akan mulai tumbuh.

Tanda-tanda jamur termasuk bintik-bintik putih, bercak berwarna yang tidak biasa, atau makanan menjadi lebih lembut dari biasanya atau berbau tidak sedap.

Sayangnya, tidak ada cara untuk mengetahui secara langsung apakah jamur itu aman atau berbahaya. Anda tidak tahu jamur apa yang sebenarnya Anda makan.

“Beberapa jamur sebenarnya bisa sangat, sangat beracun bagi manusia. Mereka juga dapat menyebabkan reaksi alergi dan masalah pernapasan,” jelas Dr. Craggs-Dino

Dr. Craggs-Dino menambahkan, bahwa beberapa jamur juga dapat membuat zat berbahaya yang disebut racun – termasuk aflatoksin, yang bisa sangat beracun.

“Itu sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang, bahkan benar-benar dapat menyebabkan kematian.”

Baca juga: Mengapa Ada Jamur yang Beracun dan yang Tidak?

Ilustrasi strawberi berjamur Ilustrasi strawberi berjamur

Bolehkah membuang bagian yang berjamur dan memakan bagian yang aman?

Dr. Craggs-Dino menekankan, meski membuang bagian yang berjamur tampak seperi solusi mudah, tapi zat berbahaya lainnya masih bisa tertinggal.

“Makanan itu mungkin bukan hanya berjamur tapi juga mungkin ada bakter di sana. Sehingga, jika Anda memakannya, Anda mungkin bukan hanya memakan jamur, tapi juga memakan bakteri,” kata dr. Craggs-Dino.

Perlu dicatat, bahwa bakteri dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang serius seperti listeria, yang biasanya tumbuh pada daging dan keju makan siang, bahkan di lemari es.

Baca juga: Jangan Abaikan Jamur di Makanan, Berisiko Sebabkan Penyakit Termasuk Kanker

Potensi bakteri tersembunyi ini juga menjadi alasan mengapa jamur bisa sangat berbahaya.

Jadi, meski dalam satu wadah stoberi, ada beberapa buah yang berjamur, Anda sebaiknya tidak mencuci sisanya dan tetap mengonsumsinya, melainkan Anda harus membuang semuanya.

“Buah memiliki banyak kelembapan dan jamur yang tumbuh bisa menjadi sarang bakteri. Anda mungkin tidak bisa melihat bahwa itu telah menyebar dan menyebabkan semuanya terkontaminasi.”

Selain itu, dr. Craggs-Dino mengatakan, beberapa makanan berikut ini benar-benar harus dibuang jika berjamur:

- Sayuran dan buah-buahan lunak, seperti mentimun, tomat, dan buah stroberi.

- Daging, seperti ham.

- Yoghurt.

- Selai dan jeli.

- Selai kacang.

Di sisi lain, ada juga makanan berjamur yang dapat diselamatkan termasuk yang memiliki kadar air lebih rendah, seperti keju keras dengan kulit keras (seperti cheddar dan Swiss), atau sayuran keras seperti kubis, paprika, dan wortel.

“Dalam kedua kasus tersebut, Anda harus memotong setidaknya satu inci di sekitar tempat berjamur, untuk menghindari spora dan kontaminan," kata dr. Craggs-Dino.

Baca juga: Bakteri Listeria Tak Hanya Ada di Jamur Enoki, Begini Cara Mencegahnya

Ilustrasi makanan berjamur.Joe_Potato Ilustrasi makanan berjamur.

Makanan berjamur lainnya yang masih bisa dipertimbangkan adalah, pisang yang bagian kulitnya berjamur.

Karena jamur hanya di bagian kulit dan tidak sampai ke buah, maka menurut dr. Craggs-Dino masih aman untuk mengonsumsinya, selama pisang tidak berbau atau berjamur di bagian batang – yang lebih mudah menembus ke dalam buah.

“Tapi secara keseluruhan, jika Anda tidak yakin apakah makanan yang berjamur aman untuk dimakan atau tidak, yang terbaik adalah membuangnya.”

Baca juga: 4 Langkah Buat Kompos dari Sampah Organik, Pakai Makanan Basi di Rumah

Bagaimana jika terlanjur makan makanan berjamur?

Jika Anda tidak sengaja menelan makanan berjamur, jangan panic. Pastikan ada gejala apa pun yang muncul setelah Anda memakannya.

“Jika tidak ada gejala yang muncul, kemungkinan besar Anda akan baik-baik saja,” kata dr. Craggs-Dino.

Namun, karena ada ketidakpastian apakah jamur yang Anda makan menghasilkan racun atau tidak, perhatikan lebih cermat apa yang Anda rasakan. Jika Anda tiba-tiba mengalami gejala seperti sesak napas, mual, suhu tinggi atau diare, Anda harus segera ke rumah sakit.

“Reaksi alergi bisa tertunda – atau bisa langsung terjadi. Itu tergantung pada jenis jamurnya," pungkasnya.

Adblock test (Why?)


Apa Efeknya jika Tak Sengaja Makan Makanan Berjamur? - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelesiran ke Hokkaido, Jangan Lupa Cicipi Lima Makanan Populer Ini - BeritaSatu.com

[unable to retrieve full-text content] Pelesiran ke Hokkaido, Jangan Lupa Cicipi Lima Makanan Populer Ini    BeritaSatu.com Pelesiran ke H...