Temutar: September 2021

Kamis, 30 September 2021

Waduh! Tak Teliti Membaca, Warganet Ini Malah Tuang Gel Silika ke Makanan - Suara.com

Suara.com - Penting bagi setiap orang untuk membaca setiap kemasan makanan sebelum memakannya karena umumnya, makanan instan atau kering memiliki bungkus gel silika di dalamnya.

Penggunaan gel silika dalam makanan sendiri berfungsi untuk menjaga agar makanan tetap terjaga kualitasnya.

Baru-baru ini, seorang warganet membagikan kisahnya yang tak sengaja memasukkan gel silika ke dalam makanan instan yang dimasaknya.

Sebuah video diunggah akun TikTok @jangansalahmenilaii pada 29 September, pemilik akun mengaku membuat makanan instan khas Korea Selatan bernama tteokbokki yang sedang viral.

Warganet tersebut mengaku rasanya tidak enak. Ia pun bercerita kepada teman-temannya dalam grup WhatsApp.

Rupanya, salah satu temannya merekomendasikan makanan tersebut.

Warganet ini tuang gel silika ke makanan. [TikTok]

Dalam foto yang dibagikannya, penampakan tteokbokki tersebut memiliki kuah berwarna kecokelatan.

Mengaku tak enak, teman-temannya pun bertanya tteokbokki dengan kemasan dari brand apa yang ia beli.

"Nggak enak tteokbokki. Entah saya yang salah masak atau begini memang rasanya," tulis warganet dalam chat WhatsAppnya.

"Yang mana kau beli?" tanya salah satu temannya dalam grup WhatsApp tersebut.

"Yang warna merah. Enak kau rasa gin? Kayak ada rasa ikan-ikannya," balas warganet.

Teman warganet pun berspekulasi kemungkinan ia memasak tteokbokki tersebut terlalu banyak memasukkan air sehingga rasanya berubah.

Tetapi tak lama, warganet pun menyadari kesalahannya. Rupanya, ia tak sengaja memasukkan gel silika di dalam kemasan tersebut ke dalam makanannya.

Meski pada bungkus gel silika terdapat tulisan "Do not eat" berwarna merah dan berukuran cukup besar, ia menyangka bungkus itu adalah salah satu bumbu pelengkap.

"Bukan salah di rasanya, salah di saya yang tidak baca terlebih dahulu. Mana rasanya kayak ikan campur belanga. Ini mi dibilang membudayakan membaca terlebih dahulu," tulis pemilik akun dalam keterangan pada videonya.

Gel silika sendiri berbahaya jika tertelan karena dapat menyebabkan dehidrasi, iritasi pada tenggorokan, hingga sakit perut.

Pemilik akun mengaku tenggorokannya terasa kering setelah memakan masakan buatannya.

Video yang telah dilihat sebanyak lebih dari 2 juta penayangan dan disukai sebanyak lebih dari 129.900 kali oleh sesama pengguna TikTok itu pun menuai beragam komentar.

"Padahal do not eat udah segede gaban tulisannya tolong," tulis akun @riny_sanjaya.

"Tapi kayaknya itu bukan gel silica, tapi oxygen absorber. Kalau tertelan dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan keracunan zat besi," komentar @tegarrico.

"Kayaknya dia bukan nggak bisa bahasa Inggris, tapi dia nggak baca. Soalnya mungkin itu ada di dalamnya jadi dia kira itu juga bumbu. Aku juga mungkin gitu kalau keburu laper," ungkap @mphi01.

"Ya ampun kok bisa sih, cepet-cepet minum air kelapa dan minum air putih yang banyak," tambah @zelkung_.

Adblock test (Why?)

Waduh! Tak Teliti Membaca, Warganet Ini Malah Tuang Gel Silika ke Makanan - Suara.com
Read More

Mengalami Sembelit, Bisa Jadi Karena 4 Makanan Ini - JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - ANDA pasti pernah mengalami susah buang air besar. Susah buang besar bisa mengakibatkan perut menjadi kembung.

Terlalu sering kesulitan buang besar juga dikenal dengan nama sembelit.

Sembelit diakibatkan karena seseorang jarang minum air putih dan jarang mengonsumsi makanan berserat yang berguna agar sistem peredaran pencernaan lancar.

5 Makanan Ini Tingkatkan Risiko Demensia, Waspadai Konsumsinya - Detikcom

Jakarta -

Penurunan daya ingat atau demensia besar peluangnya untuk terjadi pada orang dewasa. Lima makanan ini disebut ahli dapat meningkatkan risiko demensia.

Demensia adalah kondisi dimana otak mengalami penurunan kemampuannya untuk mengingat. Mulai dari sering lupa hingga kehilangan ingatan akan mulai dirasakan seiring bertambahnya usia pada orang dewasa.

Pengobatan dan perawatan medis memang diakui dapat membantu mengurangi gejala demensia yang muncul dan dirasakan oleh orang dewasa. Ternyata para ahli mengungkapkan bahwa demensia dapat dicegah dengan cara mengurangi atau berhenti mengonsumsi beberapa makanan tertentu.

Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori diklaim menjadi daftar makanan terburuk yang bisa tingkatkan risiko demensia. Para ahli kesehatan begitu menganjurkan untuk mengurangi atau bahkan menghentikan beberapa makanan guna mencegah dan meminimalisir risiko demensia pada orang dewasa.

Berikut ini 5 makanan yang dapat tingkatkan risiko demensia menurut Express UK (26/9):

5 Makanan Ini Tingkatkan Risiko Demensia, Waspadai Konsumsinya Foto: Getty Images/iStockphoto

1. Gorengan dan Makanan Cepat Saji

Makanan berkalori tinggi ini sama sekali tidak diberi tempat oleh para ahli untuk dimasukkan ke dalam pola diet. Konsumsi gorengan ataupun makanan cepat saji sangat dibatasi dan disarakan tidak lebih dari satu kali dalam seminggu.

Pola diet MIND, yang mengombinasikan dua pola diet untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, sangat melarang konsumsi makanan yang digoreng dalam minyak lebih dari satu kali dalam seminggu. Tidak hanya kandungan lemak yang tidak sehat, gorengan dan makanan cepat saji ini berisiko untuk meningkatkan kadar kolesterol.

Konsumsi gorengan dan makanan cepat saji ini juga dikaitkan dengan peningkatan penyakit jantung. Efek jangka panjangnya juga ditemukan berkaitan dengan kegagalan fungsi kognitif pada otak juga.

Adblock test (Why?)

5 Makanan Ini Tingkatkan Risiko Demensia, Waspadai Konsumsinya - Detikcom
Read More

5 Makanan Sehat Favorit Orang Indonesia 2020, Paling Banyak Dipesan Selama Pandemi - Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas di luar rumah memang serba terbatas selama pandemi Covid-19 ini. Tetapi, minat masyarakat Indonesia untuk membeli makanan dari restoran maupun penjual makanan lainnya tetap tinggi berkat jasa pesan antar makanan secara online.

Dari beragam jenis makanan yang tersedia, ternyata konsumen Indonesia paling senang dengan menu olahan ayam. Faktanya, di 2020 ada lebih dari 42 juta hidangan dengan bahan dasar ayam yang dipesan saat makan siang. Di sisi lain, semakin banyak juga masyarakat yang menyukai makanan sehat.

Informasi itu diketahui dari platform pemesanan makanan daring GrabFood dari Grab Indonesia. Mereka baru saja merilis laporan mengenai tren F&B di Indonesia 2020/2021.

Bekerja sama dengan NielsenIQ, perusahaan layanan digital itu meneliti tren kuliner lokal di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia selama masa pandemi lewat program GrabNEXT. Penelitian dilakukan secara online oleh NielsenIQ untuk Grab di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Salah satu hasil survei mereka yang cukup menarik adalah tentang makanan sehat di Indonesia. Ada peningkatan 32 persen dalam pesanan makanan sehat pada 2020 di GrabFood dibandingkan dengan 2019.

Menurut hasil survei yang diterima Liputan6.com itu, dalam beberapa tahun terakhir, konsumen menjadi lebih sadar akan kesehatan. Ini termasuk cara mereka berpikir tentang makanan.

Para ahli menyarankan untuk tak makan tengah malam terutama menjelang tidur. Namun ada beberapa kondisi lapar tengah malam yang tak bisa dihindari. Misalnya bekerja shift malam, lembur, atau perjalanan yang tertunda.

2 dari 4 halaman

Persepsi Makanan Sehat

Ilustrasi sayuran mentah atau salad (Sumber: Pixabay/JillWellington)

Tujuh dari 10 orang Indonesia ternyata ingin mengonsumsi makanan sehat. Dan dari jumlah itu, sebanyak 70 persen bahkan bersedia membayar lebih untuk makanan yang lebih sehat, terutama mereka yang berusia antara 25-44 tahun.

Rata-rata nilai pesanan untuk makanan sehat juga meningkat 25 persen. Para konsumen punya persepsi sendiri tentang makanan sehat menurut mereka.

Ada enam definisi terpopuler tentang makanan sehat menurut konsumen. Yang pertama adalah bahan-bahan organik/natural, lalu pemantauan nutrisi, kemudian makanan yang lebih sedikit garam, gula, dan minyak.

Keempat, diproduksi secara lokal dan kalorinya dipantau. Terakhir, bahan-bahan segar serta berkualitas tinggi. Sedangkan, makanan dan minuman sehat menurut konsumen yang paling banyak dipesan sepanjang 2020 adalah salad, sup, jus, sandwich dan makanan kukus.

3 dari 4 halaman

Alasan Pesan Makanan Online

Ilustrasi jus — Jus peningkat sistem imun tubuh (Dok. Photo Mix/Pixabay)

Fakta menarik lainnya, rata-rata konsumen mengeluarkan anggaran membeli paket makanan terbesar untuk makan malam, yaitu sekitar Rp37 ribu sampai Rp39 ribu, sedangkan untuk makan siang sekitar Rp34 ribu sampai Rp36 ribu. Selain untuk waktu makan utama, konsumen Indonesia juga senang membeli camilan di sore hari, dengan teh susu cokelat hazelnut menjadi pesanan terpopuler.

Menu camilan lain yang tak kalah favorit adalah mi goreng pedas, udang rambutan, kopi susu, dan ayam geprek. Sementara itu, martabak dipesan hampir 7 juta orang di tahun 2020. Hal ini menunjukkan bagaimana martabak masih menjadi camilan atau kudapan andalan masyarakat Indonesia.

Ada tiga alasan utama kenapa banyak yang memesan makanan secara online, yaitu menghindari antrean di restoran, tidak ada waktu untuk memasak dan memuaskan hasrat akan makanan yang tidak bisa/sulit dimasak. Keluarga dengan anak-anak adalah konsumen utama dari layanan pesan-antar makanan.

Kalau enggak sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!

4 dari 4 halaman

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

Adblock test (Why?)

5 Makanan Sehat Favorit Orang Indonesia 2020, Paling Banyak Dipesan Selama Pandemi - Liputan6.com
Read More

Makanan Bernutrisi Non Olahan Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskuler - Koran Jakarta

Studi pada orang dewasa muda maupun wanita pascamenopause menunjukkan lebih banyak makanan nabati memiliki lebih sedikit risiko mengalami serangan jantung. Selain itu makanan nabati mengecilkan kemungkinannya terjadinya penyakit kardiovaskular.
Studi berjudul A Plant-Centered Diet and Risk of Incident Cardiovascular Disease during Young to Middle Adulthood yang dilakukan oleh University of Minnesota School of Public Health in Minneapolis, menyatakan bahwa konsumsi jangka panjang sumber makanan dari nabati dan pergeseran ke pola makan nabati sejak usia dewasa muda menciptakan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah ketika usia paruh baya.
"Penelitian sebelumnya difokuskan pada nutrisi tunggal atau makanan tunggal, namun hanya ada sedikit data tentang pola makan nabati dan risiko jangka panjang penyakit kardiovaskular," kata penulis utama studi dan peneliti pascadoktoral di divisi epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University of Minnesota School of Public Health in Minneapolis, Yuni Choi, PhD, seperti dikutip laman Heart Org.
Riset yang menghubungkan diet dengan penyakit jantung ini meneliti 4.946 orang dewasa. Tim menemukan adanya pengembangan risiko arteri koroner pada dewasa muda (Coronary Artery Risk Development in Young Adults/CARDIA).
Riset ini dilakukan pada saat mereka berusia 18 hingga 30 tahun pada 1985 sampai 1986, peserta termasuk 2.509 orang dewasa kulit hitam dan 2.437 orang dewasa kulit putih dengan 54,9 persen perempuan. Mereka dinyatakan bebas dari penyakit kardiovaskular pada saat itu.
Tim juga memiliki variabel berdasarkan tingkat pendidikan seperti sekolah menengah atas sekolah menengah atas atau kurang. Peserta menjalani delapan ujian lanjutan dari 1987-88 hingga 2015-16 yang mencakup tes laboratorium, pengukuran fisik, riwayat medis, dan penilaian faktor gaya hidup.

Skor Kualitas
Tidak seperti uji coba terkontrol secara acak, peserta tidak diinstruksikan untuk makan hal-hal tertentu dan tidak diberi tahu skor ukuran diet. Tujuannya agar didapat data kebiasaan diet jangka panjang yang tidak bias.
Setelah wawancara rincian riwayat diet, kualitas diet peserta dinilai berdasarkan skor kualitas diet a priori (A Priori Diet Quality Score/APDQS) dengan 46 kelompok makanan. Wawancara dilakukan dari tahun ke 0,7 dan tahun 20 penelitian.
Dalam wawancara diet peserta dikelompokkan dalam makanan yang bermanfaat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian. Makanan yang merugikan seperti seperti kentang goreng, daging merah tinggi lemak, makanan ringan asin, kue kering, dan minuman ringan. Makanan netral seperti kentang, biji-bijian olahan, daging tanpa lemak, dan kerang.
Peserta dengan skor lebih tinggi makan berbagai makanan bermanfaat. Mereka memiliki pola makan nabati yang kaya nutrisi. Sementara orang yang memiliki skor rendah makan lebih banyak makanan yang merugikan.
"APDQS secara eksplisit menangkap kualitas makanan secara keseluruhan dengan menggunakan 46 kelompok makanan individu, " kata penulis senior studi yang bekerja pada divisi epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University of Minnesota School of Public Health di Minneapolis, David E Jacobs Jr PhD.
Penilaian mereka diklaim sangat komprehensif dan memiliki banyak kesamaan dengan acuan Dietary Guidelines for American Healthy Eating Index yang dianjurkan Layanan Makanan dan Nutrisi, Kementerian Pertanian AS, Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) dan diet Mediterania.
Setelah 32 tahun masa penelitian, 289 peserta mengembangkan penyakit kardiovaskular. Gangguan yang dialami antara lain serangan jantung, stroke, gagal jantung, nyeri dada terkait jantung, atau penyumbatan arteri di bagian tubuh mana pun.
Sementara itu mereka dengan skor di 20 persen dengan dengan diet makan makanan nabati yang paling kaya nutrisi dan lebih sedikit produk hewani, sebanyak 52 persen lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular.
Pada tahun 0,7 dan tahun 20 penelitian ketika usia peserta berkisar antara 25 hingga 50 tahun, mereka yang makan lebih banyak makanan nabati, 61 persen lebih kecil mengembangkan penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang memiliki kualitas diet paling rendah.
Choi mengungkapkan diet nabati yang kaya nutrisi bermanfaat untuk kesehatan jantung. Namun pola makan nabati belum tentu vegetarian. "Kami berpikir bahwa individu dapat memasukkan produk hewani dalam jumlah sedang dari waktu ke waktu, seperti unggas yang tidak digoreng, ikan yang tidak digoreng, telur, dan produk susu rendah lemak," ucap dia. hay/I-1

Kreatif, 6 Potret Kombinasi Telur dengan Makanan Ini Nyeleneh Banget - Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta Sebuah pemikiran sederhana mengenai cara menikmati makanan. Ada beberapa orang menikmati makanan yang menurut orang lain tampak aneh, namun mereka menikmati hidangan itu dengan lezat. Hal ini membuktikan bahwa beberapa perut tidak memiliki batas, bahkan dengan kombinasi makanan yang aneh.

Untuk menunjukkan bahwa beberapa perut tidak memiliki batas, beberapa orang melakukan kombinasi makanan aneh dengan telur. Telur yang biasanya hanya dimasak menjadi balado, semur, atau hanya sekadar direbus dan digoreng, berbeda dengan orang-orang kreatif dengan selera yang tak biasa.

Mereka mengkombinasikan telur yang telah direbus dengan bahan-bahan yang dirasa akan aneh jika dimakan secara bersamaan. Misalnya, telur rebus dengan Nutella. Apakah kalian dapat membayangkan rasanya? Jika saat bersama putih telur mungkin rasanya akan baik-baik saja karena Nutella lebih dominan, namun bagaimana jika bertemu kuning telur.

Dilansir Liputan6.com dari Bored Panda, berikut beberapa kombinasi telur dengan makanan lain yang tampak nyeleneh, Kamis (30/9/2021).

2 dari 7 halaman

1. Putih telur rebus dengan saus tomat atau kecap, dan sedikit taburan garam.

Kreatif, 6 Potret Kombinasi Telur dengan Makanan Ini Nyeleneh Banget — Kombinasi telur dengan makanan nyeleneh. (Instagram/curvycarolyn)

3 dari 7 halaman

2. Kacang dan telur mata sapi yang jadi topping pizza.

4 dari 7 halaman

3. Oatmeal yang ditambah telur rebus.

5 dari 7 halaman

4. Agar-agar yang disajikan dalam telur rebus.

6 dari 7 halaman

5. Roti bakar dengan selai kacang, pisang dan telur rebus.

7 dari 7 halaman

6. Telur rebus dengan Nutella.

Adblock test (Why?)

Kreatif, 6 Potret Kombinasi Telur dengan Makanan Ini Nyeleneh Banget - Liputan6.com
Read More

Wajib Dicoba! Makanan Olahan Berbahan Sagu di Papua Selain Papeda - KabarPapua

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Kuliner merupakan hal yang wajib diburu jika berkunjung ke suatu daerah. Kalau di Papua, santapan papeda yang disajikan bersama ikan kuah kuning sudah pasti menjadi incaran.

Tapi tahukah kamu kalau ada beberapa jenis olahan makanan berbahan dasar sagu yang wajib dicoba jika berkunjung ke Papua. Tentu saja makanan olahan ini tidak boleh dilewatkan saat kamu berada di Papua, apalagi saat Pekan Olahraga Nasional XX. Berikut dua makanan olahan berbahan dasar sagu yang wajib kamu coba.

Sagu Bakar

Sagu bakar merupakan camilan khas sebagian masyarakat di wilayah Indonesia bagian Timur. Seperti namanya, makanan yang satu ini diolah dengan cara dibakar dan biasa diolah dengan berbagai kreasi.

Mama Papua saat menjajakan makanan olahan sagu bakar di Pantai Paalong, Holtekamp, Kota Jayapura. (KabarPapua.co/Liza Indriyani)

Pertama sagu bakar gula merah, makanan yang satu ini diolah dengan cara mencampurkan tepung sagu dengan kelapa kemudian dimasukkan ke dalam cetakan khusus berbentuk kotak, diisi dengan gula merah di bagian tengahnya dan dibakar.

Kedua ada sagu bakar pisang, pengolahan makanan yang satu ini hampir mirip dengan yang di atas hanya saja adonannya dicampur dengan pisang dan dibungkus dengan daun sagu berbentuk panjang kemudian diikat lalu dibakar.

Kedua makanan olahan khas Papua di atas bisa dijumpai di pasar tradisional atau pinggir jalan sekitar pantai Hamadi Jayapura. Camilan ini sangat cocok menemani perjalanan berkeliling Kota Jayapura atau dinikmati sambil bersantai dengan secangkir teh atau kopi panas.

Es Krim Sagu

Selain pandai membuat papeda, mama Papua kini juga sudah semakin mahir mengolah sagu menjadi berbagai macam camilan. Seperti membuat es krim berbahan dasar sagu, es krim ini dibuat dalam berbagai macam rasa.

Es krim sagu, makanan olahan berbahan dasar sagu yang dapat dijumpai di Papua. (KabarPapua.co/Liza Indriyani)

Biasanya ada yang dicampur dengan sari buah merah yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh, ada juga yang dicampur dengan berbagai macam buah-buahan seperti buah naga, mangga, alpukat dan sebagainya.

Rasa dari es krim sagu ini tidak jauh berbeda dengan es krim pada umumnya, tetapi tidak menghilangkan rasa dari bahan dasarnya yaitu sagu. Camilan yang satu ini cocok buat kamu yang ingin merasakan makanan olahan sagu dengan cara yang berbeda.

Nah, bagi yang penasaran dengan es krim sagu di Papua, bisa kamu didapatkan jika berkunjung ke destinasi wisata Kampung Yoboi. Selain menikmati es krim sagu, kamu juga bisa berkunjung di Tracking Sagu di kampung tersebut. *** (Liza Indriyani)

Adblock test (Why?)

Wajib Dicoba! Makanan Olahan Berbahan Sagu di Papua Selain Papeda - KabarPapua
Read More

10 Momen Apes Lagi Makan Makanan Berkuah, Nyesek Pol - IDNTimes.com

Menyantap makanan berkuah memang paling cocok saat cuaca dingin. Tapi di saat lagi laper-lapernya, kadang kala ada aja momen apes yang terjadi.

Bukannya perut kenyang, sebaliknya malah bikin gak jadi nafsu makan. Simak yuk deretan potretnya di bawah ini.