KOMPAS.com - Jika memiliki buah hati, Anda mungkin ingin selalu memastikan bahwa mereka mendapat nutrisi yang baik sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang paling sehat.
Nutrisi yang tepat penting untuk semua aspek kesehatan, termasuk pertumbuhan dan fungsi otak.
Pertumbuhan otak yang cepat terjadi selama beberapa tahun pertama kehidupan anak.
Faktanya, otak anak Anda mencapai 80 persen dari berat dewasanya pada saat mereka mencapai usia 2 tahun.
Otak anak Anda terus berkembang hingga masa remaja, terutama di korteks prefrontal, area otak yang dikenal sebagai "pusat kepribadian".
Ini adalah area otak yang terkait dengan perencanaan, memori, pengambilan keputusan, dan fungsi eksekutif lainnya.
Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.
#JernihkanHarapan dengan membagikan artikel-artikel Health Kompas.com yang bermanfaat di media sosial agar lebih banyak warga terbantu. — Bagikan artikel ini
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi untuk Dihindari Saat Diet
Semua nutrisi penting untuk fungsi otak yang tepat.
Namun, penelitian telah menunjukkan nutrisi dan makanan tertentu mendukung perkembangan otak dan bermanfaat bagi fungsi kognitif sepanjang masa kanak-kanak dan remaja.
Berikut ini 9 makanan yang baik untuk pertumbuhan otak anak, seperti dilansir dari Healthline.
Telur sarat dengan nutrisi yang penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif, termasuk kolin, vitamin B12, protein, dan selenium.
Kolin adalah nutrisi yang sangat penting untuk perkembangan otak.
Faktanya, tinjauan tahun 2020 terhadap 54 studi menunjukkan bahwa menambahkan kolin ke dalam makanan anak selama 1.000 hari pertama kehidupan dapat mendukung perkembangan otak, melindungi terhadap kerusakan sel saraf, dan meningkatkan fungsi kognitif.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pola diet yang mengandung telur dan makanan sehat lainnya, seperti kacang-kacangan dan buah, dikaitkan dengan skor IQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan pola diet tinggi makanan manis seperti kue dan permen.
Dua butir telur utuh menyediakan 294 gram kolin, yang mencakup 100 persen kebutuhan kolin untuk anak usia 1–8 tahun dan lebih dari 75 persen kebutuhan untuk anak dan remaja usia 9–13 tahun.
2. Buah beri
Buah beri dikemas dengan senyawa tanaman bermanfaat yang disebut anthocyanin.
Para ilmuwan telah menemukan anthocyanin dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.
Senyawa ini dapat meningkatkan aliran darah ke otak, memberikan efek anti-inflamasi, dan meningkatkan produksi sel saraf baru dan ekspresi protein tertentu.
Ini termasuk faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF), yang terlibat dalam pembelajaran dan memori.
Hasil dari sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan berry secara positif mempengaruhi fungsi kognitif pada anak-anak.
Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 14 anak usia 7-10 tahun menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 200 gram minuman blueberry yang kaya akan flavonoid memiliki kinerja yang jauh lebih baik dalam tes ingatan kata.
Terlebih lagi, penelitian telah mengaitkan asupan buah beri yang rendah, bersama dengan buah-buahan dan sayuran lainnya, dengan fungsi kognitif yang lebih buruk pada anak-anak usia 6-8 tahun.
Asupan berry yang tinggi juga dikaitkan dengan kinerja akademik yang lebih baik dalam sebuah penelitian yang melibatkan 2.432 remaja laki-laki dan perempuan.
Baca juga: 6 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal
3. Makanan Laut
Makanan laut adalah sumber yang sangat baik dari banyak nutrisi yang sangat penting untuk fungsi otak, termasuk lemak omega-3, yodium, dan seng.
Misalnya, tubuh membutuhkan seng untuk produksi dan perkembangan sel saraf, sedangkan lemak omega-3 diperlukan untuk fungsi otak yang normal.
Tubuh membutuhkan yodium untuk memproduksi hormon tiroid, yang berperan penting dalam perkembangan otak.
Banyak penelitian telah mengaitkan konsumsi makanan laut dengan fungsi kognitif yang lebih baik pada anak-anak dan remaja.
Faktanya, penelitian telah mengaitkan makan ikan dengan skor IQ yang lebih tinggi dan peningkatan kinerja sekolah pada anak-anak.
Terlebih lagi, kadar lemak omega-3 dalam darah yang rendah dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif pada anak-anak.
Namun, para peneliti telah menyarankan bahwa mengonsumsi terlalu banyak ikan dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif karena polutan, seperti merkuri, yang terkonsentrasi pada beberapa jenis makanan laut.
4. Sayuran berdaun hijau
Membuat anak Anda makan sayuran berdaun hijau mungkin sulit, tetapi penelitian menunjukkan sayuran bergizi ini penting untuk kesehatan otak anak-anak.
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan selada mengandung senyawa pelindung otak, termasuk folat, flavonoid, karotenoid, dan vitamin E dan K1.
Satu studi menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki asupan folat yang cukup memiliki skor kognitif yang lebih baik daripada anak-anak dengan asupan folat yang tidak memadai.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi makanan kaya karotenoid, seperti sayuran hijau, dapat meningkatkan fungsi kognitif pada anak-anak.
Karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin terkonsentrasi dalam sayuran hijau.
Setelah Anda memakannya, mereka menumpuk di bagian mata Anda yang disebut retina.
Densitas optik pigmen makula (MPOD) adalah pengukuran kuantitas pigmen ini di mata.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa MPOD secara positif terkait dengan fungsi kognitif pada anak-anak.
Baca juga: Malabsorbsi Makanan
5. Kakao
Kakao dan produk kakao, seperti biji kakao, adalah beberapa sumber makanan antioksidan flavonoid yang paling terkonsentrasi, termasuk katekin dan epikatekin.
Senyawa ini memiliki sifat anti-inflamasi dan pelindung otak, dan penelitian telah menunjukkan bahwa mereka dapat bermanfaat bagi kesehatan otak.
Flavonoid kakao meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan pemrosesan visual.
Penelitian telah menunjukkan mereka meningkatkan kinerja pada tugas-tugas kognitif tertentu pada orang dewasa.
Terlebih lagi, mengonsumsi kakao dapat meningkatkan kinerja kognitif pada orang yang lebih muda.
Satu ulasan dari 11 penelitian menemukan bahwa asupan kakao jangka pendek dan jangka panjang bermanfaat bagi kinerja kognitif pada anak-anak dan dewasa muda.
Para peneliti menyarankan bahwa konsumsi kakao dapat menyebabkan kinerja kognitif yang lebih baik dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan pembelajaran verbal dan memori.
Namun, para ilmuwan perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang ini
6. Jeruk
Jeruk adalah buah yang populer dan favorit anak-anak berkat rasanya yang manis.
Menambahkan jeruk ke dalam makanan anak Anda dapat meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan, termasuk kesehatan kognitif mereka.
Jeruk kaya akan flavonoid, termasuk hesperidin dan narirutin.
Faktanya, jus jeruk adalah salah satu sumber flavonoid yang paling umum dikonsumsi.
Studi menunjukkan bahwa makan makanan dan minuman kaya flavonoid seperti jeruk dan jus jeruk membantu meningkatkan aktivitas saraf dan aliran darah ke otak, yang dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Jeruk juga kaya akan vitamin C, nutrisi yang penting untuk kesehatan otak.
Vitamin C diperlukan untuk perkembangan otak yang tepat, produksi neurotransmitter, dan banyak lagi.
Studi pada orang dewasa menunjukkan bahwa memiliki kadar vitamin C dalam darah yang optimal dikaitkan dengan kinerja yang lebih baik pada tugas-tugas yang melibatkan fokus, memori kerja, perhatian, daya ingat, kecepatan keputusan, dan pengenalan, dibandingkan dengan kekurangan vitamin C.
Baca juga: Keracunan Makanan
7. Yoghurt
Menawarkan yogurt tanpa pemanis kepada anak Anda untuk sarapan atau makanan ringan yang mengandung protein adalah cara terbaik untuk mendukung kesehatan otak mereka.
Produk susu seperti yogurt adalah sumber yodium yang baik, nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mengonsumsi cukup yodium lebih mungkin mengalami gangguan kognitif daripada anak-anak dengan diet yang cukup yodium.
Penting untuk dicatat bahwa kekurangan yodium lebih sering terjadi pada wanita hamil dan anak-anak, terutama di daerah miskin.
Selain menjadi sumber yodium yang baik, yogurt sarat dengan banyak nutrisi lain yang penting untuk perkembangan dan fungsi otak, termasuk protein, seng, B12, dan selenium.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa sarapan penting untuk fungsi otak anak.
Makanan teratur yang memberikan energi terus-menerus lebih penting bagi anak-anak daripada orang dewasa karena otak anak-anak memiliki permintaan glukosa yang lebih tinggi.
Ini berarti anak-anak perlu mengisi bahan bakar di pagi hari dengan sarapan seimbang untuk mendukung tingkat energi dan fungsi otak.
Oleh karena itu, menyiapkan sarapan padat nutrisi yang mengandung makanan yang bermanfaat bagi otak adalah cara terbaik untuk mendukung kesehatan otak anak Anda.
Pertimbangkan untuk menyajikannya yogurt tanpa pemanis dengan buah beri, granola buatan sendiri, biji kakao, dan biji labu.
8. Makanan kaya zat besi
Kekurangan zat besi adalah umum di seluruh dunia dan sangat umum pada anak-anak.
Status zat besi yang rendah dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan kinerja akademik pada anak-anak.
Kekurangan zat besi juga telah dikaitkan dengan gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD).
Anak-anak di bawah usia 7 tahun dianggap paling berisiko mengalami kekurangan zat besi.
Untuk membantu mencegah kekurangan zat besi, pastikan makanan anak Anda mengandung makanan kaya zat besi.
Ini termasuk daging merah, unggas, makanan laut, kacang-kacangan, dan bayam.
Perlu diingat bahwa tubuh menyerap zat besi heme, yang ditemukan dalam makanan hewani, lebih baik daripada zat besi non-heme, yang ditemukan dalam makanan nabati.
Makanan anak Anda idealnya harus mengandung campuran sumber zat besi heme dan non-heme.
Menambahkan sumber vitamin C ke makanan kaya zat besi non-heme dapat membantu meningkatkan penyerapan.
Misalnya, Anda bisa menambahkan jus lemon ke salad bayam.
Baca juga: 9 Makanan yang Dapat Menurunkan Risiko Kanker Payudara
9. Kacang-kacangan dan biji-bijian
Kacang-kacangan dan biji-bijian sangat bergizi dan mengandung banyak nutrisi dalam konsentrasi tinggi yang terkait dengan peningkatan fungsi kognitif. Ini termasuk vitamin E, seng, folat, zat besi, dan protein.
Penelitian juga menunjukkan bahwa makan kacang dapat membantu meningkatkan kualitas diet anak-anak dan meningkatkan asupan nutrisi penting, seperti lemak sehat, protein, dan serat.
Kualitas diet dikaitkan dengan kinerja akademik dan fungsi kognitif yang lebih baik.
Sebuah penelitian pada 317 anak menemukan bahwa makan kacang terkait dengan peningkatan dalam tes yang disebut tes modalitas digit simbol (SDMT).
SDMT melibatkan pencocokan angka dengan angka geometris dalam periode 90 detik.
Para ilmuwan menggunakan tes ini untuk mengukur fungsi otak.
Studi telah menemukan bahwa konsumsi kacang juga dikaitkan dengan peningkatan aspek-aspek tertentu dari kinerja kognitif pada mahasiswa usia kuliah.
Selain itu, kacang-kacangan, dan biji-bijian adalah makanan serbaguna dan ramah anak yang dapat membantu meningkatkan kualitas nutrisi makanan dan camilan.
9 Makanan yang Baik untuk Perkembangan Otak Anak - Kompas.com - kompas.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar