Merdeka.com - Sebuah restoran Palestina di Didsbury, Manchester, Inggris, menyediakan 900 porsi makanan untuk dikirimkan kepada pengungsi Afghanistan yang baru mendarat di bandara Manchester.
Ali Yousef dan istrinya Aisha membangun restoran Baity bekerja sama dengan Islamic Relief untuk memasak ayam tujuh bumbu, nasi saffron, dan kacang hijau mentega, setelah menerima telepon yang mengabarkan satu pesawat penuh pengungsi akan tiba di bandara Manchester. Demikian dilaporkan I Newspaper yang dilansir laman Middle East Monitor, Rabu (1/9).
"Pekerjaan kami tidak ada hubungannya dengan politik atau institusi - kami bekerja sama dengan Islamic Relief untuk membantu," ucap Ali.
"Saya seorang Palestina dan keluarga saya meninggalkan Kuwait ketika Saddam Hussein menyerang di tahun 1990-an. Kami melewati proses suaka. Itu bagian dari identitas saya."
Pada awal Agustus pemerintah Inggris mengumumkan program penerimaan 20.000 pengungsi Afghanistan. Saat itu beredar video ribuan orang Afghanistan mencoba naik pesawat saat Kabul jatuh ke tangan Taliban.
Pekan lalu dua ledakan di bandara Kabul menewaskan 95 orang dan melukai 150 lainnya.
Sejumlah kalangan menyebut janji Inggris untuk menerima pengungsi Afghanistan tidaklah cukup. Perusahaan lainnya ikut membantu termasuk Airbnb, yang mengatakan akan menyediakan rumah sementara untuk 20.000 pengungsi Afghanistan di seluruh dunia.
Badan amal memperingatkan akan ada banyak warga Afghanistan yang mengungsi melalui jalur yang tidak lazim, misalnya melintasi Kanal dan mereka bisa terjerumus dalam masalah perdagangan manusia.
Sekitar 14.000 orang telah dievakuasi oleh pasukan Inggris dari Afghanistan dalam waktu kurang dari dua pekan. Mereka kini dikarantina di hotel dekat bandara. Ibu hamil dan anak-anak tiba tanpa membawa barang atau hanya dengan tas kecil dengan sedikit barang bawaan.
Sebanyak 114.000 orang sudah dievakuasi dari Afghanistan sejak 14 Agustus.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma [pan]
Restoran Palestina di Inggris Bagikan Makanan untuk Pengungsi Afghanistan | merdeka.com - Merdeka.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar