Merdeka.com - Makanan khas Palu wajib untuk dicoba jika Anda berkunjung ke kota satu ini. Palu merupakan kota yang terletak di Sulawesi Tengah. Selain memiliki beragam tempat wisata dengan pemandangan indah, Palu juga menyajikan beragam kuliner menggoda yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Beberapa makanan khas Palu sendiri tidak berasal dari daerah itu sendiri. Namun, ada perpaduan dari beberapa daerah di provinsi tersebut yang bercampur sehingga menghasilkan cita rasa khas.
Berikut daftar beberapa makanan khas Palu yang enak dan wajib dicoba dilansir dari laman zonamakan dan berbagai sumber, Kamis (27/1/2022):
2 dari 5 halaman
Kaledo
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Makanan khas Palu pertama yang wajib dicoba ialah Kaledo. Namanya merupakan singkatan dari Kaki lembu Donggala alias Kaledo. Dulunya, makanan ini merupakan hidangan kehormatan bagi para bangsawan. Namun, kini Kaledo sudah bisa dinikmati oleh siapa saja.
Pembuatan kaledo sendiri bisa dibilang lumayan memakan waktu lama untuk mendapatkan tekstur daging empuk. Kuah-nya terbuat dari kaldu sup dan tidak menggunakan santan sehingga memiliki rasa segar.
Salah satu yang membuatnya unik adalah penggunaan sedotan untuk menikmati sumsum tulang dan penggunaan tambahan singkong atau ubi rebus saat menikmatinya.
Kapurung
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Kapurung merupakan makanan yang terbuat dari sagu yang dimasak dengan cara diaduk menggunakan air panas hingga mengental. Kemudian ditambahkan beberapa sayuran seperti bayam, kangkung, pakis, cacahan jantung pisang, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, Kapurung merupakan makanan khas Sulawesi Selatan, namun banyak juga ditemukan di Palu. Kapurung terbagi menjadi tiga variasi berdasarkan lauk-nya yaitu Kapurung ikan palumara, Kapurung ayam, dan Kapurung udang.
Uta Dada
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Memiliki nama yang diambil dari bahasa Kaili, suku asli Palu, Uta Dada memiliki arti kuah santan. Hidangan ini menyajikan ayam atau ikan cakalang yang dimasak menggunaka kuah santan pedas.
Aroma yang khas dari Uta Dada berasal dari proses pembuatan-nya yaitu dengan pembakaran atau pengasapan, teknik memasak inilah yang membuatnya digemari oleh pecinta kuliner di Palu.
Baca juga:
5 Cara Membuat Tekwan Kenyal, Tanpa Ikan Lengkap Beserta Resep Antigagalnya
Cara Menabung untuk Masa Depan, Ketahui Manfaatnya
40 Kata Bijak Penyemangat Penuh Makna dan Motivasi
3 dari 5 halaman
Duo Sale
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Duo Sale merupakan salah satu sambal khas Palu yang terbuat dari ikan teri kering yang digoreng. Kemudian, disambal dengan cabai merah, bawang merah, dan tomat. Sajian ini biasanya dinikmati bersama dengan nasi jagung yang juga makanan khas Palu.
Milu Siram
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Makanan satu ini sebenarnya memiliki nama lain yakni binte biluhuta atau sup jagung. Hidangan ini sebenarnya memang sup jagung muda yang dicampur dengan ikan dan udang.
Milu Siram umumnya memiliki rasa manis, pedas, dan asin, namun saat ini terdapat juga varian rasa yang lain.
Di Palu, jagung yang digunakan juga mengalami modifikasi yaitu yang tadinya menggunakan jagung biasa menjadi jagung pulut atau ketan manis.
Barongko
Foto: Butonmagz ©2022 Merdeka.com
Kota Palu juga memiliki banyak makanan khas dengan rasa manis. Kue Barongko merupakan sajian yang terbuat dari pisang yang dihaluskan. Kemudian, dicampur menggunakan telur, santan, gula, dan garam.
Adonan pisang yang sudah dicampur itu kemudian dibungkus menggunakan daun pisang sebelum dikukus. Kue Barongko memiliki rasa yang manis, gurih, dan lembut.
4 dari 5 halaman
Labia Dange
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Selain Barongko, ada pula makanan ringan khas Palu yang cukup populer, yakni Sagu Dange. Sagu dange memiliki citarasa yang gurih dan bertekstur renyah.
Olahan sagu ini dibuat dengan cara tradisional yaitu memasak diatas wajan dan tungku tanah liat. Dalam penyajiannya, labia dange biasanya dinikmati bersama gula merah ataupun ikan.
Lalampa
Foto: Journey of Indonesia ©2022 Merdeka.com
Jika dilihat sekilas, beberapa orang mungkin menyebut jika lalampa mirip dengan lemper. Meski hampir sama, keduanya merupakan makanan yang berbeda.
Yang membedakan sendiri ialah cara memasaknya. Jika lemper dimasak dengan cara dikukus, lalampa justru dimasak dengan dibakar.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat Lalampa adalah beras ketan putih, santan, dan ikan bakar yang digiling halus bersama bumbu tertentu sebagai isian-nya.
Baca juga:
42 Kata Ucapan Selamat Sore yang Buat Hati Tenang, Menyentuh Banget
6 Kelenteng Terbesar dan Bersejarah di Indonesia, Ada di Tegal Hingga Surabaya
Diabetes Bisa Terjadi Pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
5 dari 5 halaman
Sambal Ikan Roa
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Sambal Ikan Roa adalah sambal yang terbuat dari ikan Roa atau ikan julung-julung yang banyak ditemukan di perairan Sulawesi. Pembuatan-nya adalah dengan menghaluskan daging ikan Roa yang kemudian dicampur dengan cabai dan bumbu pelengkap lain.
Awalnya, sambal ini adalah menu sajian pribadi masing-masing warga di Sulawesi Tengah. Namun, karena banyak dinikmati sambal Roa pun kini mudah ditemukan di berbagai daerah dan menjadi salah satu oleh-oleh khas Palu.
Kue Tetu
Foto: Youtube/Menu Takjil ©2022 Merdeka.com
Kue Tetu juga sering disebut dengan julukan kue perahu. Hal ini dikarenakan kue ini memiliki bentuk unik menyerupai perahu. Camilan khas Palu tersebut terbuat dari campuran terigu dan santan yang diisi gula merah. Kemudian, dikukus dalam cetakan daun pandan. Kue Tetu memiliki rasa manis dan gurih.
Es Palu Butung
Foto: zonamakan ©2022 Merdeka.com
Es Palu Butung juga merupakan salah satu hidangan populer khas Palu. Sajian manis ini terdiri dari pisang kepok atau pisang raja yang disantap bersama kuah santan gurih berwarna merah muda. Untuk menambah rasa segar, palu butung kemudian disajikan bersama dengan es serut.
Baca juga:
5 Manfaat Kencur untuk Suara Enak, Lengkap Beserta Cara Membuat Ramuannya
Manfaat Singkong Mentah Berguna Bagi Tubuh? Ini Penjelasannya
Proses Oogenesis Mulai dari Fase Pembelahan Hingga Pematangan
11 Makanan Khas Palu yang Enak dan Wajib Dicoba, Ada Kaledo Hingga Barongko | merdeka.com - Merdeka.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar