Tahap pengenalan MPASI memang begitu menantang buat semua orang tua. Tak jarang orang tua dibuat pusing dengan tingkah polah anak saat makan. Berikut lima makanan yang bisa merusak otak anak.
Ada yang susah makan, lebih banyak melepeh daripada menelan, mengamuk saat makan, dan menolak makanan tertentu. Akan tetapi, orang tua tetap perlu menyadari bahwa makanan penting buat anak termasuk perkembangan otaknya.
Jangan sampai orang tua tergoda memberikan jenis-jenis pangan berikut yang dianggap membuat anak senang makan tetapi sebenarnya merusak otak anak di masa depan.
Berikut lima makanan yang bisa merusak otak anak.
1. Junk food
Makanan cepat saji alias junk food dikenal praktis dan mudah didapat. Namun ternyata studi menemukan justru pangan satu ini merupakan pangan paling berbahaya buat otak anak.
Sebagaimana dilansir Eat This, Not That!, tiga peneliti otak dan nutrisi dari Western University, London, meninjau lebih dari 100 riset berbeda. Mereka menemukan, anak-anak dan remaja dengan konsumsi junk food sangat besar berdampak negatif terhadap perkembangan otak.
Riset yang diterbitkan di The Lancet: Child & Adolescent Health menemukan junk food berpengaruh pada bagian korteks prefrontal yang berdampak negatif terhadap kemampuan anak untuk mengatur sendiri pilihan makanan mereka.
2. Makanan dengan pewarna buatan
Mulai dari merah, kuning, biru, hijau, ungu, makanan yang penuh warna jelas menarik perhatian anak. Tidak jarang sebagian jenis pangan menggunakan pewarna makanan sintetis. Ini yang kerap diabaikan orang tua.
Menurut First Cry, pewarna buatan dikaitkan dengan serangkaian masalah kognitif termasuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, hiperaktif, dan sakit kepala.
Sebaiknya orang tua mulai mengurangi makanan dengan pewarna buatan dan menggantinya dengan makanan dengan warna-warni alami semisal, buah-buahan maupun sayuran.
3. Jus buah dalam kemasan
Perusahaan makanan dengan produk jus buah memberikan aneka klaim bahwa dalam satu kotak jus buah, ada aneka nutrisi penting buat anak.
Namun orang tua perlu ingat bahwa sekotak jus buah hanya air gula dengan rasa buah. Anda sebaiknya cek label informasi nilai gizi pada kemasan.
Voila! Kandungan gula dalam sekotak jus rupanya mampu memenuhi separuh bahkan lebih porsi gula harian anak.
Tak ada salahnya mengolah jus sendiri di rumah. Orang tua pun bisa mengontrol penggunaan gula atau bahkan olahan jus tanpa gula sebab buah sudah memberikan rasa manis alami.
4. Mi instan
Buat orang dewasa, mi instan kerap jadi penyelamat di tanggal tua. Namun buat anak-anak, mi instan adalah agen berbahaya buat otak mereka. Kenapa?
Seperti dikutip Parenting Healthy Babies, sepaket mi instan mengandung monosodium glutamate (MSG) yang mampu menaikkan rasa makanan. Karena jumlahnya tinggi, mi instan tidak disarankan buat anak-anak. MSG mampu memicu hiperaktivitas anak, sakit kepala dan perubahan mood misal anak mudah marah, mengamuk.
5. Makanan atau minuman mengandung kafein
Orang selalu mengaitkan kafein dengan kopi. Padahal, ada beberapa jenis makanan maupun minuman lain yang mengandung kafein seperti teh dan cokelat. Dalam jumlah tinggi, kafein bisa menjadi stimulan yang berbahaya buat orang dewasa.
Akan tetapi, anak terbilang lebih sensitif terhadap kafein. Asupan mereka harus dibatasi maksimal 45 mg per hari. Kelebihan kafein bisa membuat anak mudah gugup, kurang tidur, hiperaktif, sakit kepala, sakit perut yang semua ini berbahaya bagi perkembangan mental dan kesehatan mental mereka secara keseluruhan.
(els/agn)5 Makanan yang Bisa Merusak Otak Anak - CNN Indonesia
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar