Sebuah kelompok pelindung hak konsumen di China mendesak masyarakat untuk memboikot promosi restoran cepat saji KFC. Promo itu dianggap membuat beberapa konsumen menjadi gila-gilaan membeli dan membuang-buang makanan.
KFC minggu lalu meluncurkan promo bekerja sama dengan Pop Mart, pembuat mainan China yang terkenal dengan kotak misterinya. Hal itu memungkinkan pelanggan mengumpulkan versi edisi terbatas boneka mainan Dimoo bermata besar dan berwajah bulat saat membeli makanan KFC tertentu.
KFC meluncurkan promosi dengan menggandeng Pop Mart untuk merayakan ulang tahun ke-35 pembukaan gerai pertama di China. Sementara kotak misteri Pop Mart telah menjadi tren besar terutama di kalangan anak muda.
Banyak orang membayar makanan orang lain untuk mendapatkan mainan, atau membeli langsung lalu membuang makanannya begitu saja. Satu pelanggan disebut bisa menghabiskan Rp 23,35 juta untuk membeli 106 makanan.
"KFC sebagai operator makanan menggunakan metode penjualan blind box edisi terbatas untuk memanfaatkan pembelian paket makanan yang tidak rasional dan berlebihan dari konsumen," tulis organisasi tersebut dikutip dari Business Insider, Kamis (13/1/2022).
China telah mengambil langkah hukum dalam beberapa tahun terakhir untuk menekan limbah makanan dari promosi, termasuk kampanye besar pada 2020 yang melarang influencer memposting video pesta makan berlebihan di media sosial.
Pada 2021, McDonald's menyertakan kartu Pokemon edisi terbatas di beberapa Happy Meals di Amerika Serikat (AS) dan penggemar dengan cepat membeli hingga 50-100 kartu sekaligus untuk disimpan atau dijual kembali.
Kegembiraan penggemar atas saus Szechuan yang diilhami 'Rick and Morty' McDonald's bahkan lebih ekstrem, dengan beberapa pelanggan setia rela membeli paket saus seharga ratusan dolar.
Lihat juga video 'KFC Bakal Rilis Game yang Bisa Hangatkan Ayam':
KFC Terancam Diboikot Gara-gara Dituding Buang-buang Makanan - detikFinance
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar