"Makanan bervariasi yang dibiasakan dari kecil jadi modal awal seorang anak, setelah balita dia punya preferensi dalam memilih makanan yang lebih bergizi di kemudian hari," jelas Ray dalam webinar, Senin.
Memberikan makanan yang sehat dan bergizi secara bervariasi penting dilakukan orangtua, sebab itu akan berhubungan dengan keputusan memilih makanan sehat saat anak beranjak dewasa.
Baca juga: Ini tips 'ngemil' tapi tetap sehat
Ray mengatakan memberikan makanan kepada anak bukan sekadar menyodorkan makanan dan mengisi perut buah hati. Aktivitas tersebut dapat diperkaya dengan aspek edukasi lain, seperti "bonding" lewat kontak fisik, kontak mata, juga mengajari nilai-nilai baik dengan menyelipkan pesan-pesan positif yang disebutnya akan direkam dan diimplementasikan oleh anak.
Orangtua diminta menerapkan pedoman prinsip "Isi Piringku" yang mengandung gizi seimbang. Pedoman Isi Piringku mengacu pada konsumsi pembagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayur dan 1/3 buah.
Pemenuhan bahan baku pangan dengan pedoman "Isi Piringku" juga bisa dilakukan dengan diversifikasi pangan yakni konsumsi pangan lokal yang tersedia di lingkungan sekitar. Eksplorasi bahan makanan lokal, termasuk cara pengolahan, untuk akses yang berkesinambungan dapat dilakukan.
Pakar ekonomi kesehatan dari Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia, Mutia A. Sayekti S.Gz., MHEcon mengatakan setiap daerah memiliki pangan lokal yang berbeda-beda, namun karena ketidaktahuan, masyarakat jarang memanfaatkannya.
Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP) dapat menjadi salah satu referensi dalam memaksimalkan pemanfaatan pangan lokal, yaitu dengan mencari alternatif pangan yang mengandung nutrisi yang kurang lebih sama dengan pangan yang biasa dikonsumsi.
Baca juga: Tips membuat si kecil doyan sayur
Mengenal variasi makanan sehat sejak kecil bermanfaat seumur hidup - ANTARA Kalimantan Tengah
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar