JAKARTA, KOMPAS.com - Gudeg adalah salah satu kuliner khas Yogyakarta.
Panganan berbahan dasar gori atau nangka muda, melinjo, dengan santan kelapa, tulis laman Kompas.com 20 Maret 2021, erat kaitannya dengan pembangunan perluasan kerajaan Mataram Islam di masa 1500-an.
Waktu itu, para prajurit Mataram Islam membuka wilayah di kawasan Kotagede, Yogyakarta yang bernama Alas Mentaok.
Baca juga: Sejarah Gudeg, Perjalanan Panjang dari Alas Mentaok
Pembukaan hutan itu menyisakan buah kelapa, nangka, dan melinjo yang malahan terbuang.
Demi mengurangi sampah-sampah pembukaan hutan, para prajurit Mataram Islam kemudian mengolah bahan-bahan itu menjadi makanan bermanfaat.
Gudeg
Pada perkembangannya sampai kini, gudeg memiliki menu pendamping.
Menu pendamping itu berupa sambal goreng krecek, daging ayam yang disuwir-suwir, hingga tempe bacem, tahu bacem, serta telur rebus.
Telusuran sejarah juga menunjukkan bahwa awal nama gudeg berasal dari proses memasak dengan mengaduk sayur nangka muda atau gori hingga kuah santannya habis.
Biasanya, proses mengaduk dilakukan menggunakan sendok kayu besar.
Dalam Bahasa Jawa, proses mengaduk makanan dalam porsi besar disebut hangudek.
Dari hangudek itulah, inspirasi gudeg mengemuka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Sejarah Gudeg, Dulunya Makanan Prajurit - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar