Rechercher dans ce blog

Kamis, 01 Juli 2021

Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun - IDNTimes.com

Apa pun yang kamu masukkan ke dalam tubuh atau diserap dari lingkungan berpengaruh sekitar 90-95 persen terhadap masalah autoimun. Sementara itu, gen hanya berkontribusi sekitar 5-10 persen dari risiko ini. Tidak mengherankan, karena 75 persen dari sistem kekebalan berada di lapisan usus.

Untuk mencegah atau menyembuhkan diri dari gangguan autoimun, individu harus mengidentifikasi pemicunya, yang salah satunya berasal dari makanan. Berhenti atau membatasi konsumsi makanan pemicu autoimun sangat membantu individu membalikkan atau mencegah kondisi tersebut jadi lebih parah.

Berikut ini adalah beberapa makanan yang paling sering memicu autoimun. Segera batasi konsumsinya, ya!

1. Gula

5 Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun, Batasi Konsumsinyailustrasi donat (pixabay.com/ThorstenF)

Gula dalam segala bentuknya, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa dapat melemahkan kemampuan sel darah putih untuk menghancurkan patogen, seperti bakteri, virus, dan parasit lain. Hal ini berkontribusi dalam memicu terjadinya autoimun.

Oleh sebab itu, kita semua perlu membatasi konsumsi dan berhati-hati terhadap gula dalam makanan. Beberapa makanan yang tinggi gula adalah kue, minuman ringan, donat, jus, selai, dan kopi kekinian.

Menurut penelitian yang dilaporkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, pelemahan ini dimulai dalam waktu setengah jam setelah makan gula dan berlangsung selama 5 jam. Setelah 2 jam, fungsi kekebalan tubuh berkurang sebanyak 50 persen.

2. Gluten

5 Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun, Batasi Konsumsinyailustrasi roti gandum (pixabay.com/FotoshopTofs)

Individu dengan masalah celiac dan sensitif terhadap gluten perlu menghindari makanan yang mengandung zat tersebut. Sebenarnya, walau tidak memiliki masalah dengan gluten, kamu juga patut berhati-hati dan membatasi asupannya.

Sebuah tinjauan di New England Journal of Medicine tahun 2002 merilis daftar 55 penyakit yang dapat disebabkan karena mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Di sana tercantum nama-nama seperti osteoporosis, radang usus, anemia, kanker, rheumatoid arthritis, lupus, multiple sclerosis, dan banyak penyakit autoimun lainnya.

Sementara itu, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa mengonsumsi gluten diduga bisa menyebabkan kebocoran usus. Gluten sendiri terdapat pada gandum dan olahannya.

3. Telur

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5 Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun, Batasi Konsumsinyailustrasi telur (pexels.com/Dhaya Eddine Bentaleb)

Bagi individu yang tengah berjuang dengan masalah peradangan usus, usus bocor, dan masalah autoimun, telur, terutama bagian putihnya dapat memperburuk gejala. Putih telur, yang merupakan protein dapat menembus lapisan usus dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan lebih parah, menurut penjelasan laman Palmer Kippola.

Jika kamu sudah memiliki masalah autoimun atau curiga kamu memiliki alergi terhadap telur, coba berhentilah mengonsumsi makanan itu selama sebulan. Hal ini dapat membantu kamu mengidentifikasi apakah benar telur merupakan pemicu semua gejala yang kamu alami.

Baca Juga: 6 Resep Ramuan Jamu Tradisional Peningkat Imun Tubuh, Yuk Bikin!

4. Makanan tinggi garam

5 Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun, Batasi Konsumsinyailustrasi keripik (pexels.com/icon0.com)

Makanan tinggi garam, seperti keripik dan makanan cepat saji dapat merusak respons kekebalan tubuh. Sebab zat tersebut dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

Dalam sebuah studi dari Journal of Laboratory and Clinical Medicine, laki-laki yang mengonsumsi 12 gram garam per hari memiliki sel darah putih bernama monosit yang lebih tinggi. Sementara itu, mereka memiliki protein antiinflamasi yang rendah. Kondisi tersebut adalah tanda bahwa sistem imun akan bereaksi secara berlebihan.

5. Makanan tinggi lemak omega-6

5 Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun, Batasi Konsumsinyailustrasi minyak bunga matahari (pixabay.com/Johnstocker)

Tubuh membutuhkan lemak omega-6 dan omega-3 agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, ketidakseimbangan asupan nutrisi ini, khususnya lemak omega-6 yang lebih tinggi, berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit dan kemungkinan disfungsi sistem imun.

Menurut penelitian dalam jurnal Nutrients, konsumsi omega-6 berlebihan mendorong respons protein penyebab inflamasi yang melemahkan sensitivitas imun. Sementara konsumsi omega-3 justru bisa meningkatkan fungsi kekebalan agar jadi lebih normal. 

Karenanya, keseimbangan konsumsi lemak omega-3 dan omega-6 sangatlah penting. Beberapa makanan yang tinggi akan lemak omega-6 adalah minyak kanola, minyak bunga matahari, minyak jagung, dan minyak kedelai. Batasi konsumsinya, ya. 

Gaya hidup sehat dan diet seimbang adalah kunci penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan terhindar dari masalah autoimun. Kamu masih boleh makan-makanan di atas, tapi ingatlah bahwa kamu perlu membatasinya. Namun, jika kamu memiliki alergi atau sensitif terhadap makanan di atas, sebaiknya hindari secara total untuk mencegah respons imun yang tidak diinginkan.

Baca Juga: 5 Gerakan Olahraga Simpel di Rumah, Kuatkan Sistem Imun

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Adblock test (Why?)


Makanan yang Diam-diam Memicu Penyakit Autoimun - IDNTimes.com
Read More

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelesiran ke Hokkaido, Jangan Lupa Cicipi Lima Makanan Populer Ini - BeritaSatu.com

[unable to retrieve full-text content] Pelesiran ke Hokkaido, Jangan Lupa Cicipi Lima Makanan Populer Ini    BeritaSatu.com Pelesiran ke H...