Penulis: Vika Azkiya Dihni
Editor: Annissa Mutia
24/11/2021, 11.20 WIB
Limbah makanan memiliki banyak dampak sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia. Ini tidak hanya merugikan ekonomi global ratusan miliar dolar setiap tahun, tetapi juga merusak lingkungan dan berkontribusi pada krisis iklim. Ketika limbah makanan dibuang di tempat pembuangan sampah, pada akhirnya membusuk dan menghasilkan gas metana dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan efek rumah kaca.
Melansir Statista, Tiongkok merupakan negara yang menyumbang limbah makanan rumah tangga terbesar di dunia. Produksi limbah makanan rumah tangga di negara Tirai Bambu itu di perkirakan mencapai 91,65 juta metrik ton tiap tahunnya.
India menyusul dengan estimasi buangan limbah makanan tiap tahunnya sebesar 68,76 juta metrik ton. Setelahnya ada Nigeria yang menghasilkan limbah makanan rumah tangga sebesar 37,94 juta metrik ton tiap tahun.
Indonesia menempati posisi keempat sebagai negara yang menghasilkan limbah makanan rumah tangga terbesar, yakni mencapai 20,94 juta metrik ton tiap tahun. Kemudian, Amerika Serikat dan Pakistan menghasilkan limbah makanan rumah tangga tiap tahunnya masing-masing sebesar 19,36 juta metrik ton dan 15,95 juta metrik ton.
Brasil berada di posisi selanjutnya dengan kontribusi tahunan terhadap 12,58 juta metrik ton limbah makanan rumah tangga. Disusul oleh Meksiko dengan 11,98 juta metrik ton, Bangladesh 10,62 juta metrik ton, dan Ethiopia 10,33 juta metrik ton.
(Baca: 10 Negara Penghasil Limbah Elektronik Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?)
Tiongkok Hasilkan Limbah Makanan Rumah Tangga Terbesar di Dunia, Bagaimana Indonesia? | Databoks - Databoks
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar