TEMPO.CO, Jakarta - Berkali-kali meminta anak makan tapi tidak juga dilakukan? Tapi ketika diberi makanan yang dibeli di luar, mereka tidak menolak. Itu sudah menjadi kebiasaan umum anak-anak.
Anak yang pemilih makanan adalah tantangan bagi para ibu. Banyak anak tidak suka makanan yang dimasak di rumah, yang tentu saja lebih menyehatkan.
Konsultan pediatri dari India, Kritika Agarwal, anak-anak terutama yang terhitung bayi dan balita, mungkin menolak makanan beberapa kali sebelum akhirnya mereka mau mencicipinya.
“Seorang bayi dapat menolak makanan 5 hingga 15 kali sebelum akhirnya menerimanya. Jadi jangan menyerah dan terus mencoba memberi makan bayi makanan itu dalam berbagai bentuk setiap 10 hari sekali. Lambat laun, jika konsisten dalam usaha tersebut, mereka akan mulai makan,” kata Agarwal.
Dia menambahkan bahwa para ibu harus menjaga piring tetap berwarna karena warna. Bentuk makanan yang menarik di piring meningkatkan keinginan anak untuk mencoba makanan baru.
“Selain itu, ibu harus mendorong mereka makan sendiri. Mulailah dengan finger food begitu bayi berusia 8 bulan. Dan jika mereka tidak menyukai makanan tertentu, tawarkan makanan itu bersama makanan favorit mereka dan beri tahu mereka bahwa mereka harus mencoba makan, setidaknya, beberapa suap dari makanan tersebut. Ini akan membantu mereka mulai menyukai rasa itu,” saran Agarwal.
Para ibu harus tegas dalam pendekatan mereka bahwa hanya makanan sehat yang akan didapatkan anak mereka. “Bahkan jika mereka tidak makan banyak, jangan ribut dan angkat piring setelah setengah jam. Makanan berikutnya harus ditawarkan hanya setelah 2 atau 3 jam. Jika anak mudah tersinggung karena lapar, berikan mereka buah atau salad,” katanya.
Agarwal menambahkan bahwa ibu sebaiknya tidak memberikan jus, roti, dan makanan ringan berkalori tinggi di antara waktu makan karena dapat mengurangi nafsu makan anak di jam makan berikutnya. “Asupan susu harus dibatasi 500-600 ml sehari untuk balita. Seorang anak yang minum susu lebih dari 800 ml akan rewel ketika harus makan makanan padat. Hentikan pemberian susu botol, jika ada, saat bayi berusia 18 bulan,” saran Agarwal.
Anak juga tak boleh diberi makan secara paksa. “Waktu makan harus diatur. Putuskan kapan harus memberi dan apa yang harus diberikan. Biarkan anak memutuskan seberapa banyak mereka ingin makan. Jangan paksa memberi makan. Jangan pernah memberi makan saat menonton layar. Kebiasaan makan yang sehat tidak akan berkembang jika anak makan sambil menonton layar,” ungkapnya.
Selain itu, kata Agarwal, ibu harus fokus membuat waktu makan menjadi waktu yang menyenangkan dan bukan sesuatu yang harus dilakukan bayi di luar formalitas.
“Balita sangat aktif, dan ini adalah usia ketika kemandirian berkembang, dan mereka ingin menunjukkan ketegasan mereka. Nafsu makan mereka juga bervariasi. Berikan diet seimbang. Jangan memberikan permen dan cokelat kepada anak sebagai hadiah karena ini adalah praktik yang buruk,” dia menambahkan.
baca juga:
Tips agar Anak Lebih Suka Makanan Rumahan daripada Jajanan - Cantik Tempo.co
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar