KATA LOGIKA - Beberapa toko Tunisia menjatah barang-barang termasuk minyak goreng, gula dan mentega, sementara antrian besar melanda SPBU di tengah kekurangan bahan bakar saat pemerintah menghadapi krisis keuangan publik.
Beberapa toko kelontong telah membatasi pelanggan untuk satu bungkus barang dalam persediaan pendek, sementara antrian di luar pompa bensin telah memblokir lalu lintas di beberapa bagian ibu kota.
Presiden Kais Saied dan pemerintahnya belum mengomentari kekurangan tersebut kecuali dengan mengumumkan niat untuk menargetkan spekulan dan penimbun komoditas. Namun, Saied pada hari Jumat memecat kepala perusahaan distribusi minyak Tunisia.
Baca Juga: Mahfud MD Bela Denny Siregar Soal Cuitan Adekku Calon Teroris
Pemerintah menjual banyak barang impor dengan tingkat subsidi yang tinggi dan tekanan komoditas global telah mendorong harga internasional.
Pemerintah telah menerima dua tahap bantuan internasional musim panas ini, dari Bank Dunia dan Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, untuk mendanai pembelian gandum, tetapi juga mencari dana talangan IMF untuk membiayai anggaran dan membayar utang.
"Tidak ada minyak atau gula atau mentega dan ada kekurangan besar biskuit dan makanan ringan," kata Azzouz, seorang penjaga toko di distrik kelas pekerja Etadamon Tunis, dilansir Middleeast, Senin (29/08).
Baca Juga: Sulit Dibayangkan Kasus Ferdy Sambo Tanpa Mahfud MD
Khadijah, seorang wanita yang berbelanja di area yang sama, mengatakan bahwa dia tidak dapat menemukan minyak goreng bersubsidi dan tidak mampu membeli merek lain.
Tunisia Dilanda Krisis Makanan dan Bahan Bakar - Kata Logika - Kata Logika
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar