JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk baru-baru ini meluncurkan fitur baru dalam layanan pesan-antar makanan, GoFood, yakni fitur Mode Hemat. Fitur ini diluncurkan untuk memberikan opsi gratis ongkos kirim (ongkir) bagi pengguna layanan GoFood.
Direktur/Head of Food and Indonesia Sales & Ops GoTo Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, Mode Hemat memberikan opsi yang lebih ekonomis bagi pelanggan dalam bentuk bebas ongkir, dengan tambahan waktu pengiriman hingga 15 menit.
"Fitur Mode Hemat ini melengkapi fitur Reguler dengan ongkos kirim dan waktu pengantaran yang lebih cepat sehingga pelanggan GoFood dapat memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan. Pelanggan dapat memilih fitur Reguler atau Mode Hemat di setiap pemesanan," ujar dia, dalam keterangannya, dikutip Senin (5/9/2022).
Baca juga: Survei Ipsos: 46 Persen Konsumen Indonesia Mengaku Sangat Terpengaruh Kenaikan Harga Akibat Inflasi
Pengiriman makanan online (OFD)
Fitur tersebut juga diluncurkan untuk mendukung perubahan gaya hidup masyarakat yang kian mengandalkan layanan pengiriman makanan online (OFD) sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data riset e-conomy SEA 2021, penggunaan layanan digital masyarakat Indonesia meningkat hingga rata-rata 3,6 kali lipat akibat pembatasan pergerakan selama pandemi Covid-19.
Dengan hadirnya fitur tersebut, segmen bisnis on-demand GoTo diproyeksi terus berkembang, dengan menyasar konsumen baru. Pada saat bersamaan, mobilitas masyarakat mulai berangsur membaik.
"Dengan penambahan kelompok konsumen baru dan transaksi yang meningkat, harapannya GoTo juga dapat meningkatkan pendapatan mereka di kuartal mendatang," ujar CEO PT Sukor Sekuritas, Bernadus Wijaya, dalam keterangannya.
Baca juga: Pendapatan GOTO di Semester I-2022 Tumbuh 49,2 Persen, Jadi Rp 10,7 Triliun
PT GoTo Gojek Tokopedia menetapkan harga saham Rp 338 per lembar.
Adapun saat ini GoFood merupakan pemimpin pasar OFD di Indonesia. Berdasarkan riset Tenggara Strategici, GoFood menjadi preferensi utama konsumen dengan nilai transaksi tertinggi, mencapai Rp 30,65 triliun.
Sementara itu, Citi Research yang dirilis Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) melaporkan, segmen bisnis on-demand GOTO yang dimotori Gojek sudah hampir mencapai titik impas (break-even) dengan level take rate (tingkat pengambilan) sekitar 20 persen.
"Melalui nilai tambah yang lebih tinggi bagi konsumen dan mitra pengemudi, GOTO berharap dapat meningkatkan potensi monetisasi dan menumbuhkan GTV-nya," tulis riset tersebut.
Baca juga: Soal Investasi GoTo, Wamen BUMN Tekankan Pembangunan Ekosistem Digital
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Luncurkan Mode Hemat, Bisnis Order Makanan Online GoTo Diproyeksi Tumbuh - Kompas.com - Kompas.com
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar