Seperti disiarkan Medical Daily belum lama ini, salah satu makanan yang dimaksud yakni daging olahan. Pakar kesehatan sejak lama mengingatkan kerugian makan daging olahan, seperti bacon dan hot dog salah satunya meningkatkan kadar kolesterol. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan daging olahan mengandung natrium, lemak jenuh, dan karsinogen.
Baca juga: Pemilik kolesterol tinggi boleh makan telur asal tidak berlebihan
Selanjutnya, daging merah. Klodas menegaskan bahwa daging merah, termasuk burger, iga, steak, dan potongan daging babi, mengandung lemak jenuh dan meningkatkan kadar kolesterol. Namun, karena hampir tidak mungkin bagi banyak orang untuk menghindarinya, dia menyarankan untuk makan daging merah setidaknya seminggu sekali.
Makanan yang digoreng juga perlu dihindari. Menggoreng makanan biasanya meningkatkan jumlah kalori karena lemak jenuh atau trans dan kolesterol diserap oleh makanan selama proses tersebut, kata Klodas.
Selain itu, makanan yang dipanggang seperti biskuit, cake, dan kue kering karena biasanya padat kalori dan rendah nutrisi. Hidangan ini juga mengandung banyak gula dan lemak jenuh yang menyebabkan kadar kolesterol tinggi dalam tubuh.
Klodas menegaskan bahwa cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan menjauhi makanan pemicu kolesterol tinggi tersebut. Dia menyarankan makan pilihan yang lebih sehat. Alih-alih daging merah, pilihlah protein tanpa lemak dari ikan, singkirkan makanan yang digoreng dan pilih kangkung atau brokoli. Untuk makanan olahan, tidak ada alternatif yang lebih baik selain menghindarinya.
Sedangkan untuk makanan yang dipanggang, cara terbaik adalah memanggangnya di rumah dan mengontrol jumlah lemak dan gula yang digunakan.
Baca juga: Benarkah minum teh tawar mampu turunkan kolesterol?
Baca juga: Kenali batas toleransi tubuh pada makanan bersantan
Baca juga: Waspada, ini penyebab kolesterol tinggi
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2023
Empat makanan pencetus kolesterol tinggi yang perlu dihindari - ANTARA
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar